PSIKOLOGI adalah ilmu tentang kejiwaan. Berbicara tentang
psikologi maka kita akan membahas mengenai hal-hal yang ada pada jiwa manusia.
Membahas masalah manusia kita akan sapa pada soal jia yang merupakan salah satu
unsur yang tak akan perna mati pada diri manusia. Meskipun dia telah meninggal
tapi jiwa nya masih dapat dirasakan. Seperti contoh Soekarno sebagai
ploklamator, meskipun dia telah mati tapi semangat, perjuangan dan cita-citanya
masa dapat dirasakan hinggah hari ini.
Untuk menganalisa tokoh dalam naska drama perlu dilakukan
pendekatan psikologi.yang lebih kepada kejiwaan tokoh dalam naska. Menganalisa
tokoh dalam naska melalui pendekatan kejiwaan ada 5 poin penting yang perlu di
telusuri secara mendalam. Ke lima poin inilah yang nantinya akan memudahkan
untuk mengenal lebih jauh bagaimana karakter tokoh dengan pendekatan kejiwaan.
1. PENALARAN
Penalaran adalah pendekskripsian objek yang dilihat. Mendekripsikan bentuk-bentuk objek. Penalaran ini lebih kepada proses penalaran memberikan persepsi pada setiap tokoh dalam naskah. Ini dapat ditentukan dengan berbagai cara. Apakah dilakukan dengan membaca secara berulang-ulang naskanya ataukah dengan melihat hasil dokumentasi pementasan yang perna dipentaskan sebelumnya.
2. EMOSI
Emosi adalah luapan perasaan dari dalam hati manusia. Emosi pada setiap tokoh dalam naskah dapat dianalisa dari luapan emosi. Luapan emosi ini tidak selamanya berbentuk rasa marah. Tapi emosi ini mencakup ungkapan perasaan secara umum baik itu rasa sedih, senang, gembira, marah, pesimis, dan lainnya. Selama dalam cakupan luapan perasaan itu masih bisa dikatakan sebagai emosi.
3. MOTIVASI
Motivasi adalah dorongan dari dalam hati manusia. Dorongan ini berupa tindakan yang sadar atau tidak disadari yang selalu kita lakukan. Motivasi bergerak, motifasi melakukan sesuatu, perlu di ketahui sumbernya. Apa yang membuat tokoh dalam naska dapat menggerakkan tubuhnya hingga tidak kaku pada posisi bloking. Seorang tokoh yang memainkan peran tertentu perlu diketahui apa motivasi tokoh itu muncul.apakah karena tokoh itu adalah protagonis karakternya sejalan dengan cerita yang memerankan sebagai seorang kakek yang mengemis. Motivasi kakek ini adalah dia ingin meminta uang/mengemis kepada orang-orang.
4. CARA BERFIKIR
Cara berfikir lebih kepada deskripsi antara tokoh yang satu dengan tokoh yang satu pada objek yang dilihat. Jalan pikiran tokoh protagonis dalam naska pasti berbeda dengan jalan pikiran tokoh antagonis. Ini dikarenakan mereka memiliki pola pikir yang berbeda. Setiap manusia yang memiliki akal pasti memiliki pandangan yang berbeda pada suatu objek.
5. CARA BELAJAR
Cara belajar setiap orang berbeda-beda. Ada yang dengan belajar membaca buku seharian baru bisa mengerti, ada yang dengan melihat sekilas saja bisa mengerti, adayang mendengarkan diskusi atau proses belajar mengajar baru dapat mengerti, ini semua tergantung pada orangnya masing-masing dengan tingkat kenyamanan yang disukainya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar