Berkeluarga adalah salah satu
suruhan Allah SWT kepada seluruh umatnya. Menciptakan keluarga yang zakina,
mawadah, warohma adalah keinginan besar bagi seluruh manusia. Suami dan istri
yang penuhi dengan canda tawa, kebahagian, harmos dalam belkeluarga akan
mendapatkan berkah. Berbeda dengan keluarga yang sehari-harinya di penuhi
dengan amarah, caci maki akan mendapatkan perjalanan hidup yang penuh dengan
pertikaian.
Melakukan hubungan,
berciuman, bermesraan bahkan tidur satu selimutpun tdak ada batasan bagi
laki-laki dan perempuan yang telah beristri. Bagaimana jika saat tidur satu
selimut perempuan atau istri sedang haid. Apakah perempuan harus menggunakan
pakaian khusu haid? Tidak, istri tdak perlu menggunakan pakaian khusu haid
tetap berada dalam selimut bersama suami. Baru setelah itu mandi jinabat
bersama membersihkan, mensucikan diri. Seperti hadis rasulullah SAW
Hadis riwayat Ummu Salamah
ra., ia berkata:
Ketika aku sedang berbaring
bersama Rasulullah saw. dalam satu selimut, tiba-tiba aku haid, maka aku keluar
dengan pelan-pelan lalu mengambil pakaian khusus waktu haid. Rasulullah saw.
bertanya kepadaku: Apakah engkau haid? Aku jawab: Ya. Beliau memanggilku dan
aku berbaring lagi bersama beliau dalam satu selimut. Zainab binti Ummu Salamah
berkata: Dia (Ummu Salamah) dan Rasulullah saw. mandi jinabat bersama dalam
satu bejana. (Shahih Muslim No.444)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar